Rabu, 09 Mei 2018

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN (ARTHROPODA)


Pengamatan pada Filum Arthropoda yang ada pada kehidupan kita

Umi Nur Khabibah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember
NIM: T20158002
ABSTRAK
Praktikum yang berjudul “Pengamatan pada Filum Arthropoda yang ada pada kehidupan kita” ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi spesimen dari Filum Arthropoda berdasarkan kunci identifikasi; mengklasifikasikan spesimen Filum Arthropoda; membuat dendogram dari Filum Arthropoda. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 April 2018, pukul 10.30-12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang digunakan yaitu papan seksi, kaca pembesar, penggaris, lembar pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu spesimen Filum Arthropoda. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari filum Arthropoda yaitu laba-laba, belalang, udang, kupu-kupu. Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi nya. Kemudian digambar dan diberi keterangan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa belalang dan kupu-kupu termasuk ke dalam kelas Insekta. Laba-laba termasuk ke dalam kelas Arachnida dan udang termasuk ke dalam kelas Crustacea.

Kata kunci: Arthropoda; Crustacea; Arachnida; Insekta

.



PENDAHULUAN
Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang beruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya. Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencangkup serangga, laba-aba, udang, limpan dan hewan lainnya.
Arthropoda yang ditemukan di dalam gudang beras dan gudang gabah memiliki peran sebagai herbivora, musuh alami (Arthropoda yang berperan sebagai predator atau parasitoid), dan serangga lain (Arthropoda yang berperan sebagai polinator atau scavenger).
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, dan udang. Hewan yang tergolong ke dalam kelas ini hidup di air tawar atau air laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidpan darat, seperti kepiting darat.
Serangga adalah hewan-hewan yang bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen. Segmentasi itu tampak jelas secara eksternal. Jumlah jenis dalam filum ini lebih banyak dari jumlah jenis dari semua filum lainnya. Baik laut, air tawar maupun habitat terrestrial didiami oleh serangga. Coelom pada antropoda tereduksi. Hoemocoel merupakan sebagian dari sistem sirkulasi. Jenis kelamin terpisah namun demikian pada jenis-jenis tertentu reproduksi partogenesis merupakan karakteristiknya. Sirkulasi terjadi karena gerakan pulsasi jantung dorsal. Pernapasan dengan trakea selalu dicirikan dengan adanya porus berpasangan pada tiap segmen.
Dalam ayat Al-Qur’an (QS. Al-A’raaf : 133) juga sudah dijelaskan:




   
Artinya: Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

Menurut tafsir Al-Misbah Allah swt. mengirimkan peringatan yakni termasuk belalang yang merusak tumbuhan serta kutu sebagai hama tanaman kepada orang-orang yang kebejatan dan kedurhakaan mereka telah melampaui batas yakni kaum Fir’aun.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah swt. memperlihatkan kekuasaannya bahwa ia dapat mengirimkan peringatan kepada orang-orang yang melampaui batas berupa segerombolan belalang yang dapat merusak keseimbangan ekosistem dan membuat kekacauan untuk manusia. Seperti yang diketahui bahwa belalang yang merupakan salah satu spesies dari kelas insecta filum Arthropoda, salah satu perannya dalam ekosistem yaitu menjadi penggangu terhadap kelangsungan hidup tanaman atau sebagai hama tanaman yakni memakan daun dan rumput-rumputan dengan cepat.

METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 April 2018, pukul 10.30-12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang digunakan yaitu papan seksi, kaca pembesar, penggaris, lembar pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu spesimen Filum Arthropoda. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari filum Arthropoda yaitu laba-laba, belalang, udang, kupu-kupu.
Cara kerjanya untuk pengamatan Arthropoda adalah pertama menyiapkan alat dan bahan, kemudian meletakkan spesiemen di atas papan seksi. Kemudian, mengamati spesimen di atas papan seksi, setelah itu mencatat karakter morfologinya. Lalu menggambarnya secara keseluruhan spesimen dan memberikan kerterangan bagian-bagian tubuh yang ditunjuk, kemudian menuliskan klasifikasi mulai tingkat Kingdom sampai spesies, dan juga menuliskaan kunci identifikasi serta membuat dendogram bedasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Setelah menganalisis hasil pengamatan. Untuk kelas Insceta dan juga kelas Arachnida dibuat Taksidermi.

HASIL
1.       Nama Spesiemen : Udang (Penaeus sp.)
Lokasi : Belakang Laboratorium Terpadu FTIK


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Deapoda
Family : Penaldae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus sp.

Karakter Morfologi:
Warna tubuhnya adalah putih dengan bintik-bintik merah. Simetri tubuhnya bilateral dengan jumlah segmen 6. Jumlah kaki swimming legs ada 4, sedangan jumlah KaKi walking legs ada 5. Panjang tubuhnya yaitu 10 cm; lebarnya 2,5 cm.

2.       Nama Spesiemen : Belalang
Lokasi : Perumahan Millenia, Jember


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Orthoptera
Family : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricocnis

Karakter Morfologi:
Warna tubuhnya adalah coklat dan ada warna hijau muda sedikit. Bentuk tubuhnya ada 3 bagian (kepala, toraks, abdomen) memiliki 6 kaki yang berseni dan juga memiliki 2 pasang sayap dan 2 antena. Panjang tubuhnya yaitu 6 cm; lebarnya 1 cm.

Kunci Identifikasi:
9b -  8b – 71 - 5b - 2b

3.       Nama Spesiemen : Kupu-kupu
Lokasi : Gedung G Fakultas FTIK



Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Araneae
Family : Lepidoptera
Genus :
Spesies :

Karakter Morfologi:
Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, toraks, abdomen). kepala terdiri dari antena, mata, mulut, labrum, labial palpus, proboscis. Panjang tubuhnya yaitu 2,5 cm; panjang sayap keseluruhan 4 cm; panjanag sayap belakang 1,2 cm; panjang antena 1,4 cm.  Lebar tubuhnya 1 cm; lebar sayap 4 cm. Bentuk tubuhnya bersayap dan bercorak. Simetri tubuhnya bilateral, dan warna tubuhnya coklat dengan corak putih.

Kunci Identifikasi:
1a – 2b – 5b – 7b – 10a


4.       Nama Spesiemen : Laba-laba
Lokasi : Belakang Laboratorium Terpadu FTIK



Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Policidae
Genus :
Spesies :

Karakter Morfologi:
Bagian tubuhnya di bagi menjadi 2 bagian yaitu sepalotoraks dan abdomen dengan warna tubuhnya hitam dan ada corak kuningnya. Mempunyai 4 pasang kaki yang memiliki ruas-ruas. Panjang tubuhnya 6,7 cm; lebar sepalotoraks 1,3 cm; lebar abdomen 1 cm.




PEMBAHASAN


Arthropoda merupakan hewan yang kaki dan tubuhnya beruas, kulit keras terbuat dari kitin, dan pada setiap segmen tubuh dijumpai sepasang anggota badan. Terbagi ke dalam kelas Onychopora, Crustacea, Insekta, Chilapoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla,Merostomata, Arachnida, Pygnogonida, Tardigrada, dan Pentostomida. Arthropoda biasanya ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara termasuk bentuk simbiosis dan parasit. Arthropoda merupakan filum terbesar di dalam dunia hewan.
Ciri-ciri dari kelas Athropoda yaitu tubuh yang bersegmen dengan jumlah yang bervariasi, adanya kutikula yang keras membentuk rangka luar yang disebut eksoskeleton. Lalu memiliki sistem saraf tangga tali. Bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru. Bersifat dioseus.
Tubuh udang terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Sefalotoraks (kepala dada) merupakan penyatuan bagian kepala dan badan. Udang memiliki rangka luar dari kitin yang keras. Rangka luar yang keras ini karena mengandung zat kapur. Dibagian kepala terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada setiap segmen abdomen terdapat kaki renang. Pada ujung abdomen terdapat kaki daun (uropod).
Uropod terletak di antara sisi ekor yang mendatar (telson).
Udang  merupakan organisme akuatik asli pantai pasifik meksiko, amerika tengah dan amerika selatan. Bagian tubuh udang vanamei terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada (chepalothorax) dan perut (abdomen). Kepala udang vanamei terdiri dari antenula , antena, mandibula, dan sepasang maxillae. Kepala udang vanamei juga dilengkapi dengan 5 pasang kaki jalan (periopod) yang terdiri dari 2 pasang maxillae dan 3 pasang maxiliped. Perut udang vanamei terdiri dar 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki renang (pleopod) serta sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Sift udang vanamei aktif pada kondisi gelap dan dapat hidup pada kisaran salinitas lebar dan suka memangsa sesama jenis (kanibal), tipe pemakan lambat tapi terus menerus (continous feeder) serta mencari makan lewat organ sensor. Spesies ini memiliki 6 stadia naupli, 3 stadia protozoa, 3 stadia mysis dan stadia post larva dalam siklus hidupnya. Stadia post larva berkembang menjadi juvenil dan akhirnya menjadi dewasa.
Tubuh udang bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (epala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior tubuh besar dan lebih besar, sedangkan posteriornya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
·         dua pasang antena
·         satu pasang mandibulla, untuk menggigit mangsanya,
·         satu pasang maksilla,
·         satu pasang maksiliped. (Cherian dan Sim, 1994).
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
Tubuh kelas Insekta terdiri dari bagian kepala, dada  dan abdomen dengan kaki enam pasang atau hexopode. Mata tunggal dan mata majemuk di kepalanya. Pada bagian dada terdiri dari tiga ruas yaitu protoraks, mesotorak, dan metatorak. Contoh hewan dari kelas Insekta yaitu belalang, kupu-kupu.
Pada kelas Arachnida tubuhnya memiliki bagian kepala dan dada yang menyatu dan bagian perut yang bulat. Bagian kepalanya kecil, tidak memiliki antenna dan memiliki mata tunggal. Pada bagian sefalotorak terdapat sepasang klisera yang beracun dan sepasang palpus. Contoh hewannya yaitu laba-laba.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.

SIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ialah hewan yang termasuk Arthropoda adalah Udang, laba-laba, belalan, dan kupu-kupu. Adapun klasifikasinya Panaeu sp. (Udang) termasuk dalam kelas crustacea yang secara morfologi tersusun atas mata, karapaks, perut, mulut, antena, dan kaki. Adapun pada laba-laba termasuk dalam kelas Arachnoidea yang secara morfologi memiliki kepala, mata majemuk, pemintal, perut, mulut, antena, dan kaki dan alat capit. Valanga sp. (belalang) dan kupu-kupu  termasuk dalam kelas Insecta yang secara morfologi memiliki mata majemuk, sayap, betis, mulut, antena, dan paha.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. “Diversity Of Soil Arthropod In Green  Arrier Area PT. Pusri” Biovalentia: Biological Research Journal. 2 No 1 (2016): 36-53.
Jasin M. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992.
Jumor 200. Entomologi Pertanian. Jakarta. Rieneker
Shihab M Q. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2002.