Pengamatan pada Kelas Pisces terutama Ikan Lele dan Ikan Mas
Umi Nur Khabibah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember
NIM: T20158002
ABSTRAK
Praktikum
yang berjudul “Pengamatan pada Kelas
Pisces terutama Ikan Lele dan Ikan Mas” ini bertujuan untuk mengidentifikasi
morfologi spesimen dari Kelas Pisces berdasarkan
kunci identifikasi; mengklasifikasikan spesimen Kelas Pisces; membuat dendogram dari Kelas Pisces. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018, pukul
12.30-14.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang digunakan yaitu papan
seksi, penggaris, lembar pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang
dibutuhkan yaitu spesimen Kelas Pisces
terutama Ikan Lele dan Ikan Mas. Adapun prosedur yang dilakukan pada
praktikum ini antara lain mula-mula disediakan preparat dari Kelas Pisces yaitu Ikan Lele dan Ikan Mas.
Setelah itu barulah dapat diamati bentuk morfologi nya. Kemudian digambar dan
diberi keterangan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa Ikan Lele memiliki jari-jari sirip keras dan bentuk sirip diphocercal sedangkan Ikan Mas memiliki jari-jari sirip lemah mengeras dan
bentuk sirip homocercal.
Kata kunci: Pisces; Ikan Lele; Ikan Mas.
.
PENDAHULUAN
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang
memiliki tulang belakang. Tulang-tulang yang menyusun tulang belakang disebut
vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam
vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung,
“lintah laut”, atau hagfish), katak, reptil, burung, serta hewan menyusui.
Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Jumlah spesies/jenis ikan adalah yang
terbanyak jika dibandingkan dengan jumlah spesies hewan vertebrata lainnya.
jumlah spesies ikan lebih dari 27,000 di seluruh dunia yang terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jumlah
spesies ikan yang telah diberi nama diperkirakan sekitar 15 000 – 17 000 jenis,
dari sekitar 40 000 jenis ikan yang ada.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua perairan baik air tawar, air payau
maupun air asin dan juga pada kedalaman
bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah
permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan
dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, yang dikenal sebagai ikan hias.
Jenis-jenis
ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630
jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang
lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi
ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar.
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan
mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan
dibandingkan dengan hewan lainnya adalah
kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Karena
besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet
di masa yang akan datang. Selain itu ikan juga baik dikonsumsi oleh anak-anak
yang berfungsi dalam perkembangan otaknya. Hal ini disebabkan karena beberapa
jenis ikan mengandung sumber DHA yang tinggi.
Dalam ayat Al-Qur’an (QS. Al-A’raaf : 133) juga sudah
dijelaskan:
Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan
makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi
orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang
buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang
kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.”
Selain digunakan sebagai bahan makanan ikan juga digunakan sebagi bahan
obat-obatan. Salah satu contohnya yaitu ikan gabus. Ikan gabus merupakan ikan
ikan air tawar. Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat
penyembuhan pascaoperasi dan melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak
dan menambah berat badan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Keunggulan ikan gabus
adalah kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan
gabus setara ikan bandeng, tetapi lebih tinggi bila dibandingkan dengan ikan
lele maupun ikan mas yang sering kita konsumsi.
Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan
adanya identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan.
Dengan melihat morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan/hewan air. Sistem
atau cara pengelompokan ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi.
METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 24 Mei 2018, pukul 12.30-14.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang
digunakan yaitu papan seksi, penggaris, lembar pengamatan dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu spesimen Kelas Pisces. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini
antara lain mula-mula disediakan preparat dari Kelas Pisces yaitu Ikan Lele dan Ikan Mas
Cara kerjanya untuk pengamatan Kelas Pisces adalah pertama menyiapkan
alat dan bahan, kemudian meletakkan spesiemen di atas papan seksi. Kemudian,
mengamati spesimen di atas papan seksi, setelah itu mencatat karakter
morfologinya. Lalu menggambarnya secara keseluruhan spesimen dan memberikan
kerterangan bagian-bagian tubuh yang ditunjuk, kemudian menuliskan klasifikasi
mulai tingkat Kingdom sampai spesies, dan juga menuliskaan kunci identifikasi
serta membuat dendogram bedasarkan karakter morfologi yang telah diamati.
Setelah menganalisis hasil pengamatan.
HASIL
1. Nama
Spesiemen : Ikan Mas
(Cyprinus auratus)
Lokasi : Mangli, Jember
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus
auratus
Karakter Morfologi:
Sirip punggung (d)
ada 1, sirip ekor (r) ada 1, sirip anal (A) ada 1, sirip dada (P2) ada
2, sirip perut (P2) ada 2. Jari-jari siripnya melemah mengeras. Kepala
ikan mas panjangnya 3,5cm, tingginya 4cm, lebarnya 3cm. ∑p adalah 19cm. Tipe
sungutnya, yaitu pendek. Bentuk siripnya homocercal. Lebar matanya 0,8cm dengan
bentuk sisik cyloid.
2. Nama
Spesiemen : Ikan Lele (Parakysis anomalopteryxl)
Lokasi : Balung, Jember
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Family : Parakysidae
Genus : Parakysis
Spesies : Parakysis
anomalopteryxl
Karakter Morfologi:
Sirip punggung (d)
ada 1, sirip ekor (r) ada 1, sirip anal (A) ada 1, sirip dada (P2) ada
2, sirip perut (P2) ada 2. Jari-jari siripnya keras. Kepala ikan lele
panjangnya 6cm, tingginya 0,5cm, lebarnya 4,5cm. ∑p adalah 28cm. Tipe sungutnya, yaitu
panjang. Bentuk siripnya diphycercal. Jumlah sungutnya ada 3 pasang, yaitu 1
pasang vertikal; 1 pasang horizontal; 1 pasang kesamping. Lebar matanya 0,3cm.
Kunci Identifikasi:
1.a. Sirip punggung
mempunyai 1 duri ...................................................................
2
2.b. Bentuk sirip ekor
tidak meruncing, tidak bersatu dengan sirip punggung .......... 4
4.b. Sirip dubur
pendek, jari-jari B-26 ...........................................................................
6
6.b. Kedua lubang
hidung tidak berdekatan, bagian belakang hidung bersungut .... 8
8.a. Kepala dan badan
sangat besar, tertutup oleh sisik taji; ukurannya kurang dari 120mm
...............................................................................................................................
9
9.a. Kepala dan badan
tertutup rata oleh tubus; 4 jari-jari bercabang pada sirip punggung ..........................................................................................................
(Parakysis)
PEMBAHASAN
Ikan adalah anggota
vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas
dengan insang. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh sisik yang
tersusun oleh zat kapur. Permukaan sisik berlendir untuk mempermudah gerakan
ikan dalam air. Ikan bergerak dengan sirip. Disisi kana dan kiri tubuhnya ada
gurat sisi yang berfungsi sebagai untuk mengetahui arus air dan kedalaman
tempat dia berenang.
Berdasarkan tulang penyusun, kelas
ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (osteichtyes) dan ikan tulang rawan
(Condrictyes). Ikan bertulang rawan, umumnya hidup di lautan, insangnya
terbuka, serta pemakan daging (karnovora), tidak bersisik, penutup tubuhnya
berupa kulit yang berduri. Ikan bertulang sejati, umumnya ada di perairan
dangkal dan laut, insang tertutup, bersisik kadang-kadang berlendir.
Sirip ada dua jenis yaitu jari-jari
keras dan jari-jari lemah. Jari-jari keras yaitu tidak beruas, pejal, tidak
dapat dibengkokkan. Jari-jari lemah yaitu bening seperti tulang rawan, beruas
dan dapat dibengkokkan. Ada beberapa sirip di ikan yaitu sirip punggu (pinna
dorsalis) ada dua sirip depan dan belakang, sirip ekor (pinna caudalis), sirip
dubur (pinna analis) sirip perut (pinna ventralis) dan pinna pectoralis. Ada 4
macam sisik yaitu cycloid, plakoi, ctenoid dan ganoid.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pisces
mempunyai penyeimbang pada tubuhnya atau disebut sebagai gurat sisi atau line
literalis. Menurut Gunarso (1985) yang menyatakan bahwa Linea Lateralis
atau Gurat sisi adalah organ penerima getaran yang dapat mendeteksi suara jarak
jauh. Linea Lateralis atau Gurat sisi pada memiliki warna keputih-putihan. Pada
semua jenis ikan memiliki Linea Lateralis pada bagian tubuhnya dan mempunyai
perbedaan baik warna maupun strukturnya. Pada Linea Lateralis antara ikan
pelagis dan demersal memilki perbedaan baik dilihat dari habitat maupun cara
organ merespon dari sumber suara.
Linea Lateralis
sendiri mempunyai fungsi sebagai organ penerima getaran suara untuk
menganalisis tekanan hidrodinamik dan mendeteksi suara jarak jauh Line
Lateralis yaitu sebuah garis lurus pada tubuh ikan. Memanjang dari kepala ke
ekor. Fungsi dari line lateralis adalah sebagai sensor lingkungan ikan,
untuk mengetahui kedalaman air, dan untuk mengetahui besar kecil tekanan di
dalam air. Sisik yg dihitung adalah sisik berpori/ gurat sisi/ linea lateralis.
Jumlah tdk sama utk masing-masing spesies. Dihitung dari dpn /dekat kepala
kearah ekor. Jika LL tdk lurus (ex. Ikan kuweh) maka dihitung mengikuti arah.
Jika ada 2 (ex. Ikan buntal) maka yg dekat kepala dihitung lbh dahulJika
banyak (ex. Ikan belanak) yg dihitung satu saja yag paling tengah.
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, didapatkan bahwa pisces ternyata mempunyai
berbagai macam tipe ekor yaitu homocercal, diphycercal. Menurut Adnan (2010), Homocercal merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak
dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor, Diphycercal merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing,
simetris dengan
ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.
Menurut Surya
(2010) mneyatakan bahwa Organ penting yang berperan dalam sistem pernafasan
ikan adalah insang, juga berfungsi sebagai mengatur pertukaran air dan garam
dan melepas nitrogen sisa hasil metabolisme. Pertukaran oksigen adalah tujuan
utama dari respirasi ikan. Proses fisiologis pengambilan oksigen dari air jauh
lebih sulit dari padamengeluarkan oksigen dari udara. Air sekitar 800 kali
lebih padat daripada udara dan mengandung oksigen hanya sekitar 3%. Sedangkan
udara mengandung sekitar 20% oksigen.
Proses respirasi
memakan energi cukup tinggi dan sistem hanya bekerja dengan baik jika kan dalam
kondisi fisik yang baik, dan lingkungan mengandung oksigen terlarut yang
memadai. Luas permukaan insang hanya sekitar 6-10 kali lebih besar dari luas
permukaan seluruh tubuh. Areal ini relatif kecil dibandingkan dengan paru-paru
sebagai organ pertukaran. Sebaliknya, permukaan paru-paru bisa 100 kali lebih besar
dari permukaan tubuh mamalia. Pertukaran gas terjadi di lamellae sekunder dari
insang dan sangat efisien. Efisiensi di capai dengan aliran lawan arus air dan
darah. Darah vena miskin oksigen bergerak berlawanan dengan aliran air yang
relatif kaya oksigen. Dalam mekanisme ini, air harus mengalir terus-menerus
melalui insang untuk menjaga respirasi efektif.
Sekitar 80% dari
oksigen lingkungan dilepaskan selama respirasi. Pada manusia hanya 25% dari
oksigen biasanya dilepas dari udara selama respirasi. Pada ikan, anestesi
dicapai dengan menggunakan prinsip-prinsip ini. Agen anestesi dilarutkan dalam
air dan anestesi dipertahankan dengan menjaga air obat mengalir di insang,
bahkan jika seluruh tubuh ikan keluar dari air. Efektivitas ekstrim dari insang
sebagai organ pertukaran gas juga membuat mereka sangat rentan terhadap bahan
beracun. Zat beracun dapat terakumulasi dalam tubuh ikan hingga 1 juta kali
konsentrasi zat yang sama di dalam air.
Berdasarkan
praktikum kali ini mengenai morfologi dari ikan mas yaitu mempunyai sirip
punggung (d) 1, jumlah sirip ekor (r) ada 1, sirip anal (A) ada 1, jumlah sirip
dada (P2) ada 2, dan sirip perut (P2) ada 2. Ikan mas
memiliki jari-jari sirip yang melemah mengeras. Kepala ikan mas mempunyai
panjang 3,5cm, tingginya 4cm serta lebarnya yaitu 3cm. ∑p adalah 19cm. Tipe
sungut ikan mas, yaitu pendek. Bentuk sirip ikan mas, yaitu homocercal. Dengan
lebar matanya 0,8cm berbentuk cyloid sisiknya.
Sedangan ikan Lele memiliki
sirip punggung (d) 1, sirip ekor (r) ada 1, sirip anal (A) ada 1, sirip dada (P2)
ada 2, dan sirip perut (P2) ada 2. Ikan lele memiliki jari-jari
sirip keras. Kepala ikan lele panjangnya 6cm, dengan tingginya 0,5cm, dan lebarnya
4,5cm. ∑p adalah 28cm. Tipe
sungut ikan lele, yaitu panjang. Bentuk siripnya pun diphycercal. Jumlah
sungutnya ada 3 pasang, yaitu 1 pasang vertikal; 1 pasang horizontal; 1 pasang kesamping.
Lebar mata ikan lele, yaitu 0,3cm.
SIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ialah ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang
hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan bergerak dengan sirip. Disisi kana dan kiri tubuhnya ada gurat sisi. Pisces mempunyai penyeimbang pada tubuhnya atau
disebut sebagai gurat sisi atau line literalis. Fungsi dari line lateralis adalah
sebagai sensor lingkungan ikan, untuk mengetahui kedalaman air, dan untuk
mengetahui besar kecil tekanan di dalam air. Tipe ekor dari ikan yang telah diperoleh
dari praktikum, yaitu homocercal untuk ikan mas, diphycercal untuk ikan
lele.
DAFTAR PUSTAKA
Asadi,
dkk. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FKIP
Unsulbar : Majene.
diakases pada 05 Juni 2018.
Http://Www.Pisces,
osteiihthyies. tanggal akses 30 mei 2018
Riki.2010. Laporan Pisces.(Online). (http://www.academia.edu).
Sukiya. 2001. Biologi
Verterbrata. Yogyakarta : Fakultas MIPAØ Universitas Negeri Yogyakarta