Senin, 23 April 2018

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN (Mollusca dan Echinodermata)


Pengamatan pada Filum Mollusca dan Filum Echinodermata yang ada disekitar kita

Umi Nur Khabibah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember
NIM: T20158002
ABSTRAK
Praktikum yang berjudul ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi spesimen dari Filum Mollusca dan Echinodermata berdasarkan kunci identifikasi; mengklasifikasikan spesimen Filum Mollusca dan Echinodermata; membuat dendogram dari Filum Mollusca dan Echinodermata. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 April 2018, pukul 10.30-12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang digunakan yaitu papan seksi, kaca pembesar, penggaris,  buku identifikasi, lembar pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu spesimen Filum Mollusca dan Echinodermata. Adapun hasil yang didapat adalah gambar morfologi dari Filum Mollusca dan Echinodermata. Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini yaitu pada Filum Mollusca spesies Achatina fulica badannya lunak dan ditutupi cangkang yang seperti kerucut, Loligo sp. badannya berwarna ungu mix putih bagian mantelnya serta putih dengan bintik-bintik ungu dari bagian siphon sampai tentakel, sedangkan Anodonta anatina memiliki bentuk tubuh memanjang berwarna coklat kehijauan. Sedangkan pada Echinodermata spesies Colobocentrotus ateratus bentuknya seperti mangkuk dengan simetri radial dan berwarna hitam hingga ungu kecoklatan dan ada yang coklat kemerahan, Arbacia sp. bentuk tubuhnya bulat dengan simetri tubuh bulat dan warna tubuhnya abu-abu disertai duri yang berwarna hijau keputihan di ujungnya hitam, Holothuria edulis bentuk penampang tubuhnya bulat dengan ventral cenderung datar dan lubang anusnya bulat serta simetri tubuhnya radial dengan warna tubuhnya bagian dorsal coklat muda bergaris-garis hitam sedangkan bagian ventral berwarna hitam, Ophicoma echinata memiliki warna tubuh bagian aboral hitam dan bagian oral berwarna putih keabu-abuan serta lengannya berjumlah 5 dan seperti cambuk.

Kata kunci: Mollusca; Echinodermata; Achatina fulica; Loligo sp.; Anodonta anatina

.



PENDAHULUAN
Allah menciptakan lautan beserta isinya agar dapat dimanfaatkan oleh manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nahl: 14 sebagai berikut:
16_14.png




Artinya: “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl / 16: 14).
Ayat diatas menjelaskan mengenai kekuasaan Allah terhadap alam dan seisinya. Allah menciptakan seluruh yang ada di alam ini untuk manusia,sebagaimana arti kata yang berarti makanan (daging). Manusia dapat memanfaatkan apa yang telah Allah ciptakan untuk kebutuhan hidupnya. Satu di antara beberapa ciptaan Allah tersebut adalah penciptaan laut beserta isinya seperti ikan-ikan, kerang-kerangandan lainnya. Sedangkan kata berarti mengajak manusia untuk memaksimalkan potensi alam yang telah Allah ciptakan.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah swt. memperlihatkan kekuasaannya yang mencakup segala aspek baik di darat maupun di laut dan dalam penciptaan segala jenis makhluk hidup yang ada di lautan, yang beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan manusia sebagai daging untuk dikonsumsi dan sebagai perhiasan untuk dipakai, semua itu agar kita dapat mencari keuntungan dari karunia-Nya dan supaya kita bersyukur. Beberapa jenis hewan yang dagingnya dapat dikonsumsi termasuk dalam filum Mollusca yang berada di bawah dasar laut, Allah menghalalkan untuk mengkonsumsinya seperti cumi-cumi, kerang dan lain-lain. Spesies tersebut mempunyai protein tinggi yang baik untuk metabolisme tubuh. Sungguh luar biasa segala apa yang telah diciptakan Allah swt. sehingga sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat itu.
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa secara umum spesies dari Mollusca umumnya hidup di perairan dan beberapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, maka dari itu dilakukanlah praktikum ini untuk mengamati struktur morfologi dan anatomi organisme yang tergolong Mollusca. Sedangkan spesies Echinodermata yang hidup di perairan juga mempunyai fungsi untuk lingkungan.

METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 April 2018, pukul 10.30-12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Jember. Alat yang digunakan yaitu alat papan seksi, kaca pembesar, penggaris, buku identifikasi, lembar pengamatan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu spesimen Filum Mollusca spesies Achatina fulica, Loligo sp., dan Anodonta anatina. Sedangkan pada Filum Echinodermata spesies Colobocentrotus ateratus, Arbacia sp., Holothuria edulis dan Ophicoma echinata.
Cara kerjanya untuk pengamatan Mollusca adalah pertama menyiapkan alat dan bahan, kemudian meletakkan spesiemen di atas papan seksi. Kemudian, mengamati spesimen di atas papan seksi, setelah itu mencatat karakter morfologinya yang meliputi bentuk tubuh, daerah anterior dan posterior, warna tubuh, simetri tubuh dan ukuran tubuh. Lalu menggambarnya secara keseluruhan spesimen dan memberikan kerterangan bagian-bagian tubuh yang ditunjuk, kemudian menuliskan klasifikasi mulai tingkat Kingdom sampai spesies, dan juga menuliskaan kunci identifikasi serta membuat dendogram bedasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Setelah menganalisis hasil pengamatan.
Untuk cara kerja pengamatan Echinodermata, yaitu pertama menyiapkan alat dan bahan, kemudian meletakkan spesiemen di atas papan seksi. Kemudian, mengamati spesimen di atas papan seksi, setelah itu mencatat karakter morfologinya yang meliputi bentuk tubuh, daerah anterior dan posterior, warna tubuh, simetri tubuh dan ukuran tubuh. Lalu menggambarnya secara keseluruhan spesimen dan memberikan kerterangan bagian-bagian tubuh yang ditunjuk, kemudian menuliskan klasifikasi mulai tingkat Kingdom sampai spesies, dan juga menuliskaan kunci identifikasi serta membuat dendogram bedasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Setelah menganalisis hasil pengamatan.

HASIL
Praktikum kali ini, kami mengamati ciri mofologi  dan anatomin Mollusca spesies spesies Achatina fulica, Loliga sp., dan Anodonta anatina. Sedangkan pada Filum Echinodermata spesies Colobocentrotus ateratus, Arbacia sp., Holothuria edulis dan Ophicooma echinata.
  
1. Nama spesimen: Achatina fulica (Siput/Bekicot)
Lokasi              : Balung, Jember (Rumah Bela)


Kerajaan          :Animalia
Filum               :Mollusca
Kelas                :Gastropoda
Ordo                : Stylomatophora
Famili              : Achantinidae
Genus              : Achatina
Spesies            : Achantina fulica

Karakter Morfologi:

Siput memiliki badan yang lunak dan ditutupi oleh cangkang yang berbentuk seperti kerucut. Dengan panjang cangkangnya adalah 9 cm dan lebar 4 cm. Warna tubuhnya silver dan warna cangang coklat. Apex nya searah jarum jam, dan alat indera nya berupa mata, tentakel, osph radia, statocyt. Di bagian kepala terdapat photoreseptor, khemoreseptor, rima oris.

2.       Nama spesimen: Loligo sp. (Cumi-Cumi)
Lokasi              : Pasar Gumelar, Balung, Jember









Kerajaan          :Animalia
Filum               :Mollusca
Kelas                : Cephalopoda
Ordo                : Teuthoidea
Famili              : Launginidae
Genus              : Laloligo
Spesies            : Loligo sp.

Karakter Morfologi:

Cumi-cumi memiliki warna tubuh ungu mix putih di bagian mantelnya, dan warna putih bintik-bintik ungu dari bagian siphon sampai tentakel. Cumi-cumi memiliki panjang mantel yaitu sekitar 9cm, dan siphon lengannya adalah 7cm, sedangkan tentakelnya sekitar 8cm.

3.       Nama spesimen: Anodonta anatina (Kerang)
Lokasi              : Rambi, Jember (Rumah Leli)
    




Kerajaan          :Animalia
Filum               :Mollusca
Kelas                : Bivalvia
Ordo                : Veneroida
Famili              : Unionoida
Genus              : Anodonta
Spesies            : Anodonta anatina
Karakter Morfologi:

Kerang memiliki bentuk cangkang yang oval dan memanjang dengan warna tubuh coklat kehijauan. Kerang memiliki panjang yaitu sekitar 5cm, dan lebarnya adalah 8cm


4.       Nama spesimen: Colobocentrotus ateratus (landak laut)
Lokasi              : Pantai Papuma, Jember

 




































Kerajaan          :Animalia
Filum               : Echinodermata
Kelas                : Echinoidea
Ordo                : Camarodonta
Famili              : Echinometridae
Genus              : Colobocentrotus
Spesies            : Colobocentrotus ateratus

Karakter Morfologi:
                       
Landak laut memiliki bentuk seperti mangkuk dan mempunyai simetri radial dengan warna tubuh hitam hingga ungu-coklat kemerahan.


5.       Nama spesimen: Arbacia sp. (Landak Laut)
Lokasi              : Pantai Papuma, Jember
 






















Kerajaan          :Animalia
Filum               : Echinodermata
Kelas                : Echinoidea
Ordo                : Arbacioida
Famili              : Arbaciadeae
Genus              : Arbacia
Spesies            : Arbacia sp.

Karakter Morfologi:
                       
Landak laut memiliki bentuk bulat dan mempunyai simetri radial dengan warna tubuh abu-abu dengan duri berwarna hijau keputihan di ujungnya hitam.


6.       Nama spesimen: Holothuria edulis (Timun Laut)
Lokasi              : Pantai Papuma, Jember
 

Kerajaan          :Animalia
Filum               : Echinodermata
Kelas                : Holothuroida
Ordo                : Aspidochirotida
Famili              : Holothuridae
Genus              : Holothuria
Spesies            : Holothuria edulis
Karakter Morfologi:
                       
Timun laut memiliki bentuk penampang tubuh bulat dengan sisi ventral cenderung datar dan lubang anusnya bulat.  Timun laut mempunyai simetri radial dengan warna tubuh bagian dorsal coklat muda dengan garis-garis hitam.


7.       Nama spesimen: Ophiohoma echinata (Bintang ular laut)
Lokasi              : Pantai Papuma, Jember
 

Kerajaan          :Animalia
Filum               : Echinodermata
Kelas                : Stelleroidea
Ordo                : Ophiuridea
Famili              : Ophiocomidae
Genus              : Ophiocoma
Spesies            : Ophicoma echinata

Karakter Morfologi:
                       
Bintang ular laut memiliki warna tubuh di bagian aboral hitam sedangkan di bagian oral berwarna putih keabu-abuan. Bintang ular laut mempunyai lengan yang umumnya berjumlah ada 5 dan seperti cambuk.



PEMBAHASAN


Setelah melakukan pengamatan pada Achatina fulica (Siput) dapat diketahui Kelas Gastropoda biasanya disebut keong atau siput. Bentuk cangkang keong pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya disebut spire (ulir). Alat indera pada siput meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyt. Mata sederhana atau kompleks, biasanya terletak di pangkal tentakel yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel sepasang atau dua pasang, selain mata terdapat sel peraba dan chemoreceptor. Gastropoda adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, Siput (Achatina fulica) hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya. Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel. Bagian-bagian morfologi gastropoda dapat meliputi tentakel dorsal, mata, kepala, tentakel, kaki perut, sutura, apex dan ada yang mempunyai garis pertumbuhan pada cangkangnya. Bekicot (Achatina fulica) memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventral tubuhnya, serta bergerak lambat menggunakan kakinya. Bagian-bagian morfologi bekicot meliputi tentakel dorsal, mata, kepala, tentakel, kaki perut, sutura, apex dan ada yang mempunyai garis pertumbuhan pada cangkangnya.
Pengamatan pada Loligo sp. (cumi-cumi) dapat diketahui morfologi hewan tersebut dengan jelas. Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan. Kepala cumi-cumi terlihat besar dan dikepalanya terdapat dua mata yang berfungsi untuk melihat, tetapi mata pada mollusca tidak memiliki kelopak mata. Pada saat pengamatan matanya terlihat sudah agak terlihat pucat karena mungkin cumi-cumi yang diamati sudah agak lama matinya. Selain mata yang terdapat di bagian kepala yaitu mulut yang terdapat di bagian tengah-tengahnya, mulutnya tersebut dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel yang panjang berfungsi untk menangkap, menarik, dan memasukkan makanan kedalam mulut serta berfungsi untuk berenang. 8 tentakel pendek berfungsi untuk membantu memegang makana tersebut. Pada setiap ujung tentakel terdapat alat penghisap (sucker) yang bentuknya bintik-bintik mirip seperti jerawat. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan pada daerah perut tidak melekat, sehingga terbentuk rongga yang disebut rongga mantel. Di bagian bawah dekat dengan mulut terdapat lubang sifon yang berfungsi untuk mengeluarkan kotoran dari anus dan kabut tinta dari kantung tinta dan berfungsi untuk mengeluarkan air dari rongga mantel, yang berguna untuk pernapasan dan membantu pergerakan. Setelah mengamati bagian fisik dari cumi-cumi, selanjutnya pengamatan dipusatkan pada bagian dalam (anatomi) dari tubuh cumi-cumi. Yang tadinya bagian posteriornya pada saat pengamatan morfologi cumi-cumi di letakkan dibagian bawah tetapi pada pngamatan anatomi cumi-cumi di balik, posterior diletakkan dibagian atas yang bertujuan memudahkan dalam pembedahan tubuh cumi-cumi. Pembedaha tubuh cumi-cumi dengan menggunakan guting yang dimulai dari ujung dekat kantung tinta. Setelah tubuh cumi-cumi terbuka, terlihat organ-organ dalam. Organ dalam cumi-cumi sangat lengkap. Terdapat kantung tinta yang berwarna hitam, berisi racun tinta dan kantung tinta bermuara ke lubang sifon. Dibagian bawahnya kantung tinta terdapat oesofagus. Pada cumi-cumi, pernapasan dengan menggunakan insang yang terletak dekat dengan kantung tinta. Insang pada cumi-cumi terdapat satu pasang yang bentuknya seperti sisir. Cumi-cumi termasuk hewan hermaprodit, di dalam tubuhnya terdat testis dan ovarium. Testis dan ovarium terletak di atas insang sebelah kanan. Testis bentuknya lonjong dan memanjang yang terhubung dengan kantung sperma, sedangkan ovarium berbentuk membulat dan terlihat bintik-bintik. Di bagian atas organ-organ tersebut terdapat cangkang dalam yang bentuknya seperti ujung pedang. Organ-organ lain seperti kancing, ganglion steilate, kelenjar nidam, jantung, hati, serta organ pencernaan, baik yang terlihat oleh pengamat maupun yang tidak terlihat, tidak sempat diamati karena kurangnya pengetahuan dari pengamat tentang nama dan letak dari organ-organ dalam cumi-cumi.
Anodonta anatina (kerang) morfologi tubuhnya terdiri dari dua keping berbentuk sama, bernapas dengan insang dan mantel. Tubuh kerang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar organ tubuh kerang berada di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa dilihat apabila cangkangnya dibuka dengan lebar, sedangkan bila dibuka dengan sempit, hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat. Cangkang atau kulit adalah bagian yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya coklat kehijauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar cangkang kerang berbentuk oval, tapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila dilihat dari samping, cangkang kerang berbentuk lonjong di satu bagian, lalu memipih ke bagian lainnya.
Ada dua bagian pada cangkang kerang, yaitu cangkang sebelah kiri dan cangkang sebelah kanan. Cangkang kiri biasanya lebih pipih dibandingkan dengan cangkang kanan. Kedua cangkang dihubungkan dengan sebuah engsel, sehingga kedua bagian cangkang itu membuka dan menutup. Cangkang kerang dihiasi dengan beberapa lingkaran berupa lekukan. Lingkaran-lingkaran berpusat pada sebuah titik yang dekat engsel. Lingkaran paling besar nampak dibagian tepi cangkang, lalu mengecil ke titik pusat. Lingkaran-lingkaran itu berwarna tak jauh dari warna cangkang, tapi ada juga yang berwarna kuning. Bila dipecah, pada cangkang kerang akan terlihat tiga buah lapisan. Lapisan pertama disebut Periostracum layer. Lapisan kedua disebut prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga disebut nacreous layer. Setiap lapisan dapat dibedakan dari struktur dan warnanya.
Pengamatan pada filum Echinodermata, pengamatan spesies Colobocentrotus ateratus (lana laut). Landak laut adalah hewan yang hanya hidup di laut dan memiliki tubuh simetri pentaradial, serta memiliki endoskeleton berupa kerangka kapur. Landak laut memiliki duri yang jelas, namun pada beberapa jenis termodifikasi menjadi bentuk semacam perisai, contohnya adalah Colobocentrotus atratus. Landak laut seperti halnya Echinodermata lainnya, juga memiliki tube feet atau kaki tabung yang merupakan bagian dari sistem kanal. Pada landak laut terdapat pedicellaria yang merupakan organ yang dimiliki pula oleh bintang laut. Landak laut juga memiliki sistem rahang dan gigi yang unik yang disebut Aristotles lantern.
Pengamatan spesies Arbacia sp. (Landak laut) termasuk kedalam filum Echinodermata yaitu merupakan hewan berduri. Hal ini sesuai dengan morfologi tubuhnya, yaitu pada permukaan tubuh dipenuhi duri yang tersusun oleh kalsium. Landak Laut tergolong hewan triplobastik badan tubuhnya bertipe simetri radial, tetapi ketika masih menjadi larva bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya bertipe simetri bilateral. Rangka tubuhnya tersusun oleh zat kapur yang terdapat dipermukaan bawah kulit. Sistem pembuluh air dan susunan alat tubuh yang berkelipatan lima. Sistem pencernaan Landak Laut memiliki saluran pencernaan yang sederhana. Sistem reproduksi bersifat gonokorsis. Reproduksi dilakukan dengan cara seksual dan terjadi pembuahan eksternal (di luar tubuh). Pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva bipinaria yang dapat berenang bebas. Alat gerak pada landak laut berupa kaki amburakral (kaki pembuluh) atau sistem pembuluh air. Air laut yang masuk kedalam sistem saluran ini digunakan untuk menjulurkan kaki tabung yang berjumlah banyak. Kaki tabung terdapat ada saluran latera. Pada ujung luarnya terdapat kaki (cakram) penghisap, sedangkan bagian dalamnya berupa Ampula yang berbentuk mirip bola. Cakram penghisap berfungsi untuk melekatkan ke Substat dan memegang makanan. Landak Laut berjalan dengan cara merayap. Sistem saraf landak laut terdiri atas cincin dan tali saraf, cincin saraf terdapat di sekeliling mulut, sedangkan tali saraf mengarah ke tiap kaki  ambrurakral Sedangkan sistem pernafasan Landak laut berlangsung melalui permukaan tubuh. Diantara duri dan insangnya terdapat tonjolan seperti catut (Pediselaria) yang berguna untuk membersihkan benda-benda yang menutup lubang pernafasan. Pediselaria tersebut terbentuk dari hasil modifikasi duri. Selain untuk membersihkan kulit, alat ini juga untuk menangkap makanan dan pertahanan tubuh.
Pengamatan pada spesies Holothuria edulis (Teripang) adalah hewan avertebrata (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan 3 komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika Anda mengganggunya biasanya ia mengkerut. Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Memiliki tubuh yang lunak, memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu. Pada tubuh teripang terdapat kulit yang mengandung osikula yang halus. Kulit tubuhnya terdiri atas kutikula yang menutupi epidermis yang mengandung osikula, selapis otot melingkar dan lima berkas otot memanjang ganda. Teripang dapat bergerak dengan cara memanjang dan memendekkan diri dengan otot tersebut. Tubuh teripang tidak memiliki lengan. Di bagian anterior terdapat 10-30 tentakel disekitar mulutnya. Teripang meletakkan diri pada bagian dorsal sebelah atas.
Pengamatan pada Bintang ular laut tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Badannya berbentuk cakram bulat kecil. Lengannya lebih langsing dan lebih panjang dari pada lengan bintang laut. Lengan bintang ular laut lebih mudah patah dan berfungsi untuk memasukkan makanan kedalam mulut. Mulutnya terdapat di permukaan oral. Bintang ular laut tidak mempunyai anus dan sekum. Madreporit terdapat di permukaan oral. Bintang ular laut sudah dapat dibedakan antara jantan dan betina.

SIMPULAN
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa bentuk cangkang keong pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Alat indera pada siput meliputi mata, tentakel, osphradia dan statocyt. Pada tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala, leher dan badan. Kepala cumi-cumi terlihat besar dan dikepalanya terdapat dua mata yang berfungsi untuk melihat, tetapi mata pada mollusca tidak memiliki kelopak mata. Cumi-cumi termasuk hewan hermaprodit,. kerang) morfologi tubuhnya terdiri dari dua keping berbentuk sama, bernapas dengan insang dan mantel. Tubuh kerang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Bila dipecah, pada cangkang kerang akan terlihat tiga buah lapisan. Lapisan pertama disebut Periostracum layer. Lapisan kedua disebut prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga disebut nacreous layer. Setiap lapisan dapat dibedakan dari struktur dan warnanya. Landak laut memiliki duri yang jelas, namun pada beberapa jenis termodifikasi menjadi bentuk semacam perisai, contohnya adalah Colobocentrotus atratus. Landak laut juga memiliki sistem rahang dan gigi yang unik yang disebut Aristotles lantern. Diantara duri dan insangnya terdapat tonjolan seperti catut (Pediselaria) yang berguna untuk membersihkan benda-benda yang menutup lubang pernafasan. Pediselaria tersebut terbentuk dari hasil modifikasi duri. Selain untuk membersihkan kulit, alat ini juga untuk menangkap makanan dan pertahanan tubuh. Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. memiliki tubuh yang lunak, memanjang dengan garis oral ke aboral sebagai sumbu. Teripang dapat bergerak dengan cara memanjang dan memendekkan diri dengan otot tersebut. pada Bintang ular laut tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Badannya berbentuk cakram bulat kecil. Lengannya lebih langsing dan lebih panjang dari pada lengan bintang laut. Lengan bintang ular laut lebih mudah patah dan berfungsi untuk memasukkan makanan kedalam mulut. Mulutnya terdapat di permukaan oral.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim           2013.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/62503     /bab%20II%20tinjauan%20pustaka.pdf
Georgiev D, dkk. “MOLLUSCS (Mollusca: Gastropoda, Bivalvia) FROM THE AZMASHKAMOUND, UPPER TRAKIA PLAIN, SOUTH BULGARIATrakia Journal of Sciences. Vol 7 No 2 (2009): 74-79.
WoRMS note details. Diakses melalui http://www.marinespecies.org diakses pada 20 april 2018.